BLANTERVIO103

Mengenal Klentang, si Biji Kelor, Serta Daunnya Yang Kaya Manfaat

Mengenal Klentang, si Biji Kelor, Serta Daunnya Yang Kaya Manfaat
25 October 2024
manfaat+daun+kelor
gambar: pixabay modif dengan canva

Buka-buka file di Google Doc. Ternyata banyak sekali artikel yang sudah saya tulis sejak beberapa tahun lalu tetapi tidak kelar. Salah satunya adalah pengalaman konsumsi biji kelor ini. Alias klentang.

Ada yang belum tahu apa itu klentang?  

Saya sendiri tahu biji klentang ini sudah sejak kecil, karena punya pohonnya di samping rumah orang tua, di Lampung Tulang Bawang sana. Hanya saja, saya baru tahu pada akhir tahun 2018, jika biji tersebut ternyata bisa dikonsumsi.

Hah, ke mana aja, Mpok? Hahahaha.

Saat itu kami pulang ke Lampung, suami melihat ada banyak klentang di samping rumah.

“Ini bisa dimasak lho, Da.” katanya sambil metik biji klentang.

“Memang bisa, mamak juga dulu sering masak daun kelor.”

“Bijinya kok. Klentangnya.”

“Eh mana bisa. Yang dimasak tu daunnya.”

“Bijinya juga bisa.”

“Ngarang ih.”

“Gak percaya eh. Ntar aku masak deh, dibikin sayur asem. Enak beneran.”

Malamnya suami beneran masak biji kelor, alias klentang, di sayur asem. Ternyata memang enaaak.

Sejak itu saya jadi sering memasak dan makan olahan biji klentang yang dibawa dari Tuban oleh Mas Ipar.

Menurut Bumer, enak juga dibumbui kuning. Hanya saja saya belum pernah mencobanya.

Dulu, di keluarga saya, ada Mamak yang sangat rajin memanfaatkan kebun dengan tumbuh-tumbuhan. Dari tanaman buah, kayu, hingga kebutuhan dapur, seperti bumbu hidup, serta bermacam jenis sayuran yang memungkinkan untuk ditanam dan tumbuh. Tanah seluas ¼ hektar yang diperuntukkan membangun rumah itu, ada banyak sekali tanaman kayu sengon dan akasia yang bisa dijual ketika sudah besar, ada tanaman buah-buahan seperti jambu, rambutan kedondong, nangka, rasberry, sawo, mangga, dan lain-lain. Tidak ketinggalan kelapa, pete, jengkol, cocoa, kopi, dan lainnya.

Mamak selalu membawa benih baru setiap kali pulang dari Desa (sebutan kami untuk Lampung Tengah tempat saudara-saudaranya, sekaligus tempat kelahiran sebagian anak-anaknya - kami sendiri tinggal di Lampung Utara saat itu).

Ketika tetangga belum ada yang punya tanaman ginseng, brutowali, kecubung, beluntas, dan beberapa jenis sayuran, mamak sudah menanamnya. Kebun belakang rumah juga dipenuhi oleh macam-macam tanaman sayuran, cabe, dan bumbu-bumbu, seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak, lengkuas.

Sementara bapak juga suka menanam singkong dan pisang. Sehingga di beberapa tempat banyak pohon singkong dan pisang.

Sebagai anaknya, tentu saya sangat bangga dengan hal itu. Karena selain bisa mencukupi kebutuhan dapur untuk keluarga, kami juga bisa berbagi pada tetangga sekitar yang mau.

Sebenarnya ingin sekali bisa kayak kedua orang tua yang bisa memiliki banyak tanaman dan ternak (kambing, ayam, entog, dan bebek). Sayangnya, jangankan untuk keperluan itu, untuk mendirikan rumah saja kami belum dimampukan memilikinya. Saat ini kami masih tinggal menumpang di tempat ibu mertua. Huhu… sedih sih ini.

Satu lagi, ketika tetangga belum ada yang memiliki pohon karet, sawit, di kebun kami juga sudah ada itu. Sawitnya sih gak ada manfaat (belum musim nanem sawit buat keperluan minyak), tetapi pohon karetnya saat itu sangat memberi manfaat, karena setiap orang yang akan menambal ban sepeda, datang ke rumah kami untuk meminta getahnya.  

Nah masuk ke pembahasan utama. Yaitu kelor, mamak adalah satu-satunya orang yang memiliki pohonnya selama puluhan tahun. Yang hingga dua tahun lalu masih memberi manfaat, padahal usianya sudah sangat tua (sekarang rumah dan kebun sudah tidak dihuni, mau dijual, jadi tidak tahu perkembangannya). Dulunya, banyak sekali warga yang membutuhkan kelor datang meminta daunnya untuk suatu keperluan. Ada yang sekadar buat masak sayur bening, ada pula dengan tujuan sebagai obat. Bukan cuma warga sekitar saja, tetapi dari berbagai blok terdekat. A, B, C, D yang jaraknya lumayan jauh (menjangkau 4 km). Kami sendiri tinggal di Blok E.

Bicara soal kelor, tumbuhan satu ini sudah diketahui umum, bahwa ianya sangat bermanfaat untuk pengobatan. Dari daunnya, buah, hingga ke akarnya.

Apa saja sih manfaatnya? Saya akan merangkumnya dari berbagai informasi, baik google, maupun bertanya ke beberapa pihak.

gambar: pixabay


Superfood dari Tanaman Tropis

Kelor, atau Moringa oleifera, adalah salah satu tanaman yang semakin banyak dibicarakan sebagai superfood di dunia kesehatan. Tanaman ini bukan hanya sekadar hiasan di pekarangan, tapi menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Dari daun, batang, hingga bijinya, semua bagian kelor memiliki nilai gizi yang tinggi.

Salah satu alasan mengapa kelor menjadi populer adalah kandungan nutrisinya yang luar biasa. Daun kelor mengandung vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti kalsium, kalium, dan zat besi. Ini membuat kelor sangat baik untuk meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan mata, dan mendukung kesehatan tulang.

Selain itu, kelor juga kaya akan antioksidan. Senyawa ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kelor dapat membantu mengurangi peradangan, yang merupakan penyebab banyak penyakit kronis.

Kelor dalam Keseharian

Mengonsumsi kelor sangat mudah. Daun kelor bisa ditambahkan ke dalam masakan seperti sayur bening, tumis, bahkan bisa juga untuk membuat bakwan.

Saat ini, banyak juga produk kelor yang sudah diproses menjadi bubuk, sehingga lebih praktis untuk ditambahkan ke smoothies atau makanan lainnya. Bubuk kelor dapat menjadi alternatif sehat untuk memperkaya nutrisi tanpa mengubah cita rasa makanan secara drastis.

Konon kelor juga bisa dibikin minuman seperti teh. Tidak hanya menyegarkan, tetapi juga bisa menjadi minuman yang menyehatkan. Saya belum pernah nyoba sih ini.

gambar: pexel.com


Menjaga Kesehatan Jantung

Kelor juga memiliki potensi yang baik dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak kelor dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Kolesterol yang terjaga bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Dengan rutin mengonsumsi kelor, kita bisa memberikan dukungan lebih bagi kesehatan jantung kita.

Meningkatkan Energi dan Stamina

Bagi yang sering merasa lelah atau kurang berenergi, kelor bisa menjadi solusinya. Kandungan zat besi yang tinggi dalam kelor sangat membantu dalam pembentukan sel darah merah, yang penting untuk transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Dengan begitu, energi kita bisa meningkat, dan aktivitas sehari-hari bisa dilakukan dengan lebih semangat.

Menyehatkan Pencernaan

Kelor juga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Daun kelor mengandung serat yang tinggi, membantu proses pencernaan, dan mencegah sembelit. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan usus, dan dengan pencernaan yang baik, tubuh kita dapat menyerap nutrisi secara optimal.

Efek Anti-Inflamasi

Salah satu manfaat kelor yang tidak boleh diabaikan adalah efek anti-inflamasi yang dimilikinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam kelor dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Ini sangat bermanfaat untuk mereka yang menderita penyakit kronis, seperti arthritis atau diabetes, di mana peradangan menjadi salah satu faktor penyebab utama.

gambar: pexel.com


Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Rambut

Bagi kamu yang peduli dengan kesehatan kulit dan rambut, kelor juga bisa menjadi solusi alami. Minyak kelor, yang dihasilkan dari bijinya, sering digunakan dalam produk perawatan kulit. Kandungan antioksidannya membantu menjaga kelembapan kulit, serta mengurangi tanda-tanda penuaan. Selain itu, kelor juga bermanfaat untuk kesehatan rambut, membantu mengurangi kerontokan dan menjaga kilau alami.

Nah, setelah mengetahui betapa banyaknya manfaat kelor, jadi pengen nanem di kebun sendiri nggak sih? Saya sih pengen pake banget. Sayangnya belum punya lahan buat nanemnya. Huhu…

Kelor adalah tanaman yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup. Dengan segala manfaat yang ditawarkannya, menjadikan kelor sebagai bagian dari pola makan sehari-hari bisa menjadi langkah cerdas untuk menjaga kesehatan.

Sastttt… konon katanya, kelor juga bisa dijadikan alat untuk menangkal sihir loh…

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

1897012769711992300