Alhamdulillah, selesai sudah pelatihan sablon Romokalisari - Surabaya 2023.
***
Cung, siapa yang di akhir tahun lalu hatinya ketar-ketir menyambut tahun 2023? Saya rasa hampir semua masyarakat Indonesia. Apa pasal?
Karena Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Konon kabarnya, pada tahun 2023 Indonesia bakal mengalami resesi. Hal itu tentu sangat meresahkan, terutama di kalangan ekonomi bawah.
Bagaimana tidak? Banyak dari kita yang belum bangkit dari kesulitan ekonomi sejak kedatangan pandemi tiga tahun lalu. Ditambah tahun 2023 ini, banyak kebutuhan pokok yang harganya melonjak tinggi. Salah satunya adalah kebutuhan pokok, beras.
Luar biasa.
Jujur, saya juga banyak mengeluh.
Katakanlah, pertengahan Januari saya membeli beras yang ukuran 5 kg, masih bisa dengan harga Rp. 57.000. Awal Februari sudah Rp. 62.000. Sedangkan yang seberat 25 Kg, menjadi Rp. 300.000, dari yang sebelumnya cuma 245.000.
Mungkin di antara harga itu sudah beberapa kali ada kenaikan, hanya saja, di rumah kami, selalu ayahnya nak-anak yang beli, dan saya kurang memahami, karena belakangan saya jarang sekali ikut ketika suami keluar rumah. Sudah tambah berat, karena anak-anak juga sudah tambah besar. Motor mulai kekecilan buat ditumpangi kami berempat. Hahahaha.
Back to the beras. Intinya, saya agak shock pas tahu kenaikan harga melambung tinggi. Ketar-ketar, mempertanyakan, bakal sanggup kah keuangan kami bertahan hingga ayahnya kembali gajian?
Harga minyak goreng masih belum turun, harga telur, cabai, dan bawang merah ikut melejit. Efeknya? Masyarakat dengan penghasilan rendah menjerit, dan hanya memiliki satu kalimat hiburan, "Rezeki datang dari mana saja. Yakin saja pasti ada aja rezekinya. Allah pasti akan tolong."
Hmmm, okayh, gak papah. Bagus. Kita memang harus selalu berpikir positif kan? Serupa itu pula yang terus-menerus saya gumamkan di dalam hati, "sekian ribu yang saya punya saat ini hanyalah nominal, tetapi Allah lah yang mencukupkan". Dengan demikian, hati akan menjadi lebih tenang.
Pelatihan Sablon Kelurahan Romokalisari, Sasaran, dan Tujuannya
Menjawab keluhan masyarakat akan kebutuhan hidup yang terus meningkat, harga bahan pokok yang melambung, serta pendapatan yang tidak stabil, Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah penting untuk mengurai permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan menciptakan Rumah Padat Karya. Yaitu dengan memberikan pelatihan-pelatihan usaha, memberikan peralatan, dan pendampingan penuh, sebelum masyarakat siap untuk dilepas, menjalani bisnis mereka. Salah satunya adalah, dengan diadakannya pelatihan sablon, di Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo.
Kebetulan saya adalah salah satu peserta pelatihan sablon tersebut. Sehingga saya bisa menimba ilmu, dan memahami dunia persablonan. Jujurly, awalnya ini di luar ekspektasi saya, karena minat saya adalah menjahit, dan make up. Saya sudah lama sekali memiliki mimpi untuk bisa produksi fashion, tetapi terhalang oleh modal dan tenaga.
It's oke. Tak mengapa jika harus terjun di dunia persablonan. Saya rasa, peluang apapun perlu dicoba asal cuan dan bisa diandalkan untuk menopang kebutuhan keluarga. Bisa berbagi dan bermanfaat untuk banyak orang. Setuju?
Acara yang berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak Selasa, 08 - 10 Februari 2023 ini, diikuti oleh warga Rusunawa Romokalisari, dan beberapa KSH Romokalisari.
Menurut saya, program pemerintahan Kota Surabaya, dalam mengentaskan kemiskinan ini patut diacungi jempol. Mereka sudah sangat serius dalam memaksimalkan pemberdayaan, dan memberikan pelatihan-pelatihan guna menambah skill masyarakat kurang mampu.
Diharapkan, kelak bisnis sablon yang ada di Kelurahan Romokalisari ini bisa berhasil. Sehingga program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran, serta meningkatkan taraf hidup dan ekonomi warga sekitar, bisa tercapai.
Target Market dan Optimisme Peserta Pelatihan Sablon
Ada yang beranggapan bahwa sablon adalah produk jadul yang sudah tidak seberapa diminati oleh masyarakat. Namun bagi kami, itu tidak benar. Produksi sablon tetap dibutuhkan. Baik yang manual, pres, maupun yang digital printing.
Di Indonesia, biasanya produksi sablon akan meningkat ketika musim pemilu tiba. Setiap tahun juga banyak sekolah yang membuat kaos baru, sebagiannya membutuhkan sablon. Tidak ketinggalan para komunitasnya.
Dengan mereka-mereka itu, kami memiliki peluang yang sangat besar.
Selain itu, kami juga sudah memiliki target market tersendiri. Yaitu, pengunjung Tempat Wisata kami, Adventure Land Romokalisari.
So, kami sangat optimis, jika serius digarap, bisnis sablon ini akan berjalan dan sukses.
Pembentukan Team Sablon Romokalisari
Di hari ketiga pelatihan yang hanya diikuti oleh lima belas peserta, dengan dua narasumber, serta satu asisten, kami diajak praktek memegang peralatan sablon. Baik manual maupun digital. Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Semua peserta berhasil menyablon mug, topi, dan kaos dengan baik. Hasilnya untuk dibawa pulang masing-masing peserta, sebagai oleh-oleh bentuk fisik.
Usai penutupan acara, kami lima belas peserta yang siap diterjunkan untuk menjalankan bisnis sablon ini langsung membentuk team. Baik dari produksi hingga ke pemasaran.
Maka dengan berakhirnya kegiatan pelatihan sablon tersebut, kami yang tergabung dalam paguyuban, dan menamai perusahaan dengan nama "RUKUN JAYA SABLON", SIAP MENERIMA ORDERAN!
Salut ya sama kerja pemkot surabaya, ini yang dulu Ibu Risma sebagai walikotanya ya? Dulu kan terkenal banget, moga Surabaya makin sukses
ReplyDeleteAlhamdulilah semoga sukses ya mbak Ida mengelola bisnis sablonnya. Memang saat ini dibutuhkan kreativitas ya untuk meningkatkan taraf hidup
ReplyDelete