Pagi itu saya sedang mengobrol dengan beberapa teman di salah satu ruangan kantor kami. Tiba-tiba saya merasakan ruangan di sekeliling berputar, benda-benda di sekitar seperti, lemari, komputer, dan file-file kerjaan kami berputar, seperti akan runtuh dan menimpa. Seketika saya berlari, bermaksud menyelamatkan diri dari bencana.
Namun begitu sampai di ambang pintu, saya kembali berhenti, menoleh ke arah teman-teman yang justru pada bengong melihat tingkah saya. Di antara mereka tidak ada satupun yang bergerak. Semua mata memandang saya.
"Kamu kenapa, Da?" Salah satu dari mereka bertanya. Saya mengurungkan niat membuka pintu. Keadaan sudah membaik. Sepertinya tidak jadi ada gempa.
"Kalian tidak merasakan apa-apa?" Tanya saya.
"Merasakan apa, Da?"
"Gempa." Sahut saya. Mereka justru tertawa melihat saya bingung.
"Mana ada gempa. Kau ini ada-ada saja." Perlahan saya kembali lagi ke meja kerja. Tidak ada satu pun peralatan kerja saya yang bergeser. Jadi, apa itu tadi? Saya bingung.
Di kesempatan lain, saya sedang tiduran di ruang sholat, tiba-tiba saya merasakan dinding di segala penjuru bergerak pelan mendekati saya, ruangan kembali berputar, dan bagian atas seperti akan runtuh menimpa. Saya mual, dan pusing. Bumi kembali berputar. Saya berdiri, mwlabgkah keluar. Sampai ambang pintu, saya lihat salah satu teman kerja juga sedang santai membaca koran di ruang meeting yang bersebelahan dengan ruang sholat. Lagi-lagi saya hanya bisa bengong, memejamkan mata lalu kembali ke ruangan, sambil bertanya-tanya, apa ini?
Sejak itu saya terus-menerus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan itu. Ditambah telinga sering berdenging, dan satu kesempatan saya tidak bisa mendengar. Akhirnya saya memutuskan membawa ke THT dan atas saran beberapa rekan kantor, saya melakukan CT Scan. Anehnya, hasil CT Scan tidak menunjukkan adanya penyakit apa pun. Kepala saya baik-baik saja. Dokter mengatakan, "Ciri-ciri yang Mbak sebutkan itu mengarah ke vertigo."
Apa Itu Vertigo
Vertigo, jenis penyakit ini saya sudah sering mendengar orang menyebutnya. Namun saya tidak pernah berpikir kalau saya juga bakal mengalaminya. Dan itu sangat mengganggu, karena penyakit tersebut terus-menerus kambuh tanpa mengenal waktu dan tempat. Pernah sedang diangkutan umum, hingga saya seperti orang linglung yang menarik perhatian penjahat dengan kesaktian hipnotisnya. Pernah juga di sebuah perempatan jalan raya di kota Jakarta, ketika saya hendak menyebrang jalan, sehingga saya akhirnya memilih bersandar di kaki jembatan layang menunggu kondisi pulih. Sungguh, gejala vertigo itu menyiksa sekali. Saya pun browsing ke internet. Mencari tahu, apa itu vertigo.
Yang saya temukan, "vertigo adalah sebuah gejala di mana penderitanya merasakan alam di sekitarnya berputar, bergerak secara tiba-tiba. Hal itu dapet menyebabkan pusing, mual dan muntah yang tak dapat dihindari. Vertigo sendiri terbagi dalam dua bagian, yaitu ringan dan berat.
Jika masih ringan penderita masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa, karena nyaris tidak dapat merasakannya.
Sedangkan bagi yang sudah parah, hal itu dapat menjadikan penderitanya mengalami kehilangan keseimbangan diri dan disorientasi. Semua aktivitas tidak bisa dijalani dengan baik. Persis seperti apa yang saya rasakan.
Penyebab Vertigo
Awalnya beberapa teman yang mengetahui kondisi saya menyarankan untuk membenahi diri dari dalam. Hati. Ada yang menyarankan ke psikolog, karena saat itu beberapa teman tahu, saya memang sedang berada di titik kulminasi yang membuat jiwa saya terguncang. Saya stress berat, sering migrain dan sakit kepala yang tak tertahankan, sehingga saya tepar di atas pembaringan hingga berhari-hari. Beberapa sumber mengatakan itulah yang menjadi penyebab vertigo saya kambuh.
Sedangkan penyebab vertigo lainnya adalah:
Perubahan posisi kepala tertentu
Trauma, atau luka di kepala dan leher
Gangguan pada otak, seperti tumor misalnya
Migrain atau sakit kepala yang tak tertahankan
Penyakit meniere (yaitu gangguan yang menyerang telinga bagian dalam)
Vestibular neuroniti, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam
Stroke, menghindari gerakan kepala secara tiba-tiba agar tidak terjatuh.
Obat-obatan yang bisa menyebabkan kerusakan pada telinga
Pencegahan Dan Mengatasi Vertigo
Untuk mencegah vertigo, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut;
Hindari gerakan tiba-tiba agar tidak terjatuh. Caranya? Ya pinter-pinter bawa badan agar terhindar dari melakukan gerakan tersebut.
Segera duduk jika vertigo datang menyerang. Kesalahan saya dulu, ketika vertigo menyerang, saya justru berdiri, berusaha untuk pindah tempat, karena saya panik, dan sering mengira ada gempa.
Gunakan bantal dobel agar posisi kepala lebih tinggi dari badanmu. Ya, saya merasakan ketika kepala lebih tinggi pusing sedikit berkurang, begitu juga mual.
Hubungi Dokter. Segera menghubungi dokter adalah pilihan tepat jika merasakan gejala seperti yang sudah dipaparkan di atas. Jangan sampai terlambat.
Toh di jaman sekarang untuk menghubungi dan konsultasi dengan dokter tidak sesulit dulu lagi. Kini hanya dengan smartphone di tangan, kita sudah bisa mendatangkan apa yang kita butuhkan. Termasuk konsultasi dan membeli obat. Salah satunya via aplikasi halodoc.
Dengan Halodoc, solusi kesehatan serasa ada dalam genggaman. Selain bisa memesan obat sesuai kebutuhan, tanya dokter seputar kesehatan, kamu juga bisa membuat janji untuk bertemu. Tinggal unduh saja aplikasihya di play store, satu aplikasi dengan banyak layanan kesehatan.
Zaman sekolah dulu, aku sering banget ngalamin vertigo, mbak. Sampek pernah pingsan juga. Tapi alhamdulillah, sekarang udah nggak pernah lagi. Karena sempet konsultasi juga sama dokter.
ReplyDeleteAku izin share ya mbak. Makasiih..