Sebagai manusia yang memiliki banyak kelemahan, dengan seabreg agenda kerja, mau pun lainnya, sifat pelupa juga seringkali tidak dapat dihindari. Memang benar, banyak orang yang memiliki ingatan cukup baik sehingga bisa mengingati semua jadwal hariannya, tetapi itu juga tidak menjamin dia tidak bakal mewatkan jadwal lainnya. Karena itulah, manusia membutuhkan pengingat.
Pengingat itu bentuknya macam-macam. Bisa orang di sekitar kita, ibu, saudara, pasangan hidup, anak, teman yang baik kayak Aisyah Dian ini, dan mantan barangkali, eh, kalo mantan sebaiknya jangan ya, takut bikin kacau kerjaan malah, hahaha. Etapi kalau cuma ngasih kado buat mantan nikah mah gak papa kali ya. Hihi. Dan lain-lain. Tetapi bukan berarti seenak dewek mengandalkan mereka terus kan? Kita juga mesti punya kemandirian untuk melakukan hal itu. Bisa juga dengan planner book. Nota harian atau aplikasi.
Pentingnya Planner Tool
Beberapa waktu lalu, saya sempat mengeluh kepada suami, ada beberapa jadwal kerja yang akhirnya terlewati begitu saja karena saya terlupa. Kemudian suami memberikan saran agar saya membuat pengingat di ponsel. Karena saya belum bisa menyetel pengaturannya, akhirnya saya memilih menggunakan buku catatan, dan menggabungkannya dengan kalender meja.
Dari situ saya jadi faham, planner tool ternyata sangat berguna untuk menunjang kerja kita. Apalagi bagi seorang freelance seperti kami, yang bekerjanya tidak tetap. Mencatat jadwal kerja sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Apa sih manfaat Planner Tool?
Sebagai Pengingat
Yang pasti, dengan membuat catatan kerja selama seminggu misalnya, maka jadwal seseorang lebih teratur, dan mudah diingat apa yang akan dilakukan setiap harinya. Dengan begitu tidak akan ada yang terlewati karena lupu.
Pekerjaan Rapi
Jelas lebih rapi. Bisa dibayangkan jija seseorang melupakan salah satu saja tugasnya, biasanya itu akan berpengaruh kepada pekerjaan lainnya. Jam kerja bisa berantakan, dan kita bisa terburu-buru mengerjakan yang tertinggal. Itu bisa juga berakibat fatal karena dikerjakan dengan terburu-buru. Duh jangan sampai terjadi ya, karena jika pekerjaN tersebut berkenaan dengan client, bisa-bisa kapok cliennya. Rugi dah.
Bicara soal kerapihan kerja ini, cerita sedikit. Beberapa waktu lalu saya memiliki rencana untuk menulis sebuah lomba blog. Tema tentu saja sudah ditentukan oleh fihak penyelenggara. Sayangnya karena saya tidak memiliki perencanaan kerja yang baik, maka lomba yang dimaksud gagal saya ikuti. Pasalnya, saya baru mengerjakan di hari yang sama dengan deadline. Di luar dugaan, suami yang sedianya mau saya pinta untuk membantu menjaga anak-anak mendadak harus keluar rumah. Alhasil saya keteteran sendirian menjaga dua bocah yang super aktif.
Awalnya saya tidak mau menyerah, dan melanjutkan ketikan yang sudah separuh jalan, sayangnya, meskipun saya sudah berusaha berjuang ternanyata saya tetap gagal kerena jelang deadline anak-anak tidak bisa saya sambil. Alhasil saya menyudahi pekerjaan dan membiarkan ketikan yang hampir kelar itu menganggur begitu saja di PC.
Itu cukup menjadi pelajaran buat saya, agar tidak main-main dengan waktu dan pekerjaan.
Planner Tools Dengan Aplikasi
Seperti yang sudah saya tuliskan di atas planner tools ini ada banyak jenisnya. Bisa dengan aplikasi maupun buku manual.
Untuk aplikasi, kita bisa langsung mengunduhnya via google play ata media lainnya. Ada banyak pilihan aplikasi lengkap dengan panduannya di sana. Saya sempat mengunduh salah satu di antaranya, namun kemudian saya merasa kurang nyaman dengan itu, mungkin saya lebih suka menulis secara manual.
Planner Books
Sebenarnya membuat perencanaan kerja bisa dengan buku ala saja sih ya, tetapi jika ingin yang gampangnya tentu saja mending beli buku yang sudah jadi, semacam buku agenda.
Zaman saya remaja dulu, saya suka menulis di diary, dan merasa bangga ketika membeli buku berupa agenda bersampul coklat, hijau, atau biru. Saya tidak peduli itu kegunaannya untuk apa yang saya peduli, saya butuh untuk menulis cerita tentang pengalaman saya seharian, sekaligus hayalan saya melintasi tahun-tahun ke depan. Hahaha. Kalo inget pengen deh ngegeolak kepala sendiri. Wakakka.
Kertas Pos It
Kertas pos it ini dulunyang paling sering saya gunakan untuk mencatat perencanaan saya selama beberapa hari ke depan. Kertas pos it ini yang paling mudah untuk dilihat, karen setelah menuliskannya saya bisa menwmpelkannya ke tembok. Berjajar rapi di sana. Kadang juga saya menempelkannya di pinggir layar komputer ketika mendapat tambahan kerjaan. Jadi setiap kesua mata ini melek, tempelan-tempelan kertas tersebut langsung terlihat.
Taruh di Tempat Yang Mudah Terlihat
Sudah bikin perencanaan kerja selama seminggu? Sehari? Taruhlah di tempat yang mudah terlihat. Kebayang nggak semisal setelah menyusun agenda kerja lalu lupa naruh catatannya di mana? Musibah ini mah. Gak lucu banget gituh.
Nah tempat-tempat yang mudah terlihat itu misalnya meja rias, agar ketika kamu sedang berdandan kelihatan tuh buku agenda.
Samping meja makan. Tujuannya sama, agar ketika kamu sedang makan, mata masih sempat melihat buku agenda.
Deket rak sepatu, dan lain-lain.
Nah, itu saja Gaes menurut saya. Mungkin kamu memiliki cara yang lebih keren. Bisa banget lho dishare di kotak komen, atau kamu tulis di blogmu dan kasih tahu sayah.
Akuu suka pake buku, kak. Jadi ala ala journaling gitu. Meski belum bisa kaya book journal yang kece, soalnya ga bisa gambar. Tapi, asik aja sambil ngasah tangan biar terbiasa nulis pake pulpen. Karena keseringan ngetik pake keyboard
ReplyDeleteBener bngt mbak planner tools itu penting banget supaya agenda kita lancar ya kak..klo sy pake settingan di kalender hp plus jam alarm nya hehe
ReplyDeletebener banget, saya tuh suka lupa sama deadline haha. kalo enggak ada planner suka kebablasan, karena enggak mungkin semua diinget. bisa nguap semua yang yang ada. makanya emang planner tuh membantu banget, ya mba.
ReplyDeleteKertas pos it kayaknya perlu lagi deh sy buat, mbak Ida... Scr dulu pas masih anak 1 masih rajin bikin reminder gitu. Tp dicabutin anak² gak yaa ahaha
ReplyDeleteKalau saya ngandalin aplikasi notes di hape aja mbak. Bentuknya checklist gitu. Tapi kalau butuh sekalian pengingatnya ya pasang alarm. Kalau nggak kayak gitu dijamin lupa dan pekerjaan terbengkalai.
ReplyDeleteSaya suka kertas post it. Tinggal tempel, apalagi warnanya juga beragam. Jadi kelihatan rame gitu, hihi
ReplyDeleteWah.... Aku belum pernah pakai tool planner tapi kalau tool mengingatkan minum air putih sudah pasti hihi soalnya suka lupa bagus juga ini ya jadi menginginkan instal aplikasi ini
ReplyDeleteBisa juga dicontek ide pake planning tools ini kak. Tapi kadang karena aku kerjanya di rumah susah juga memprediksi penyesuaian jam dengan anak bayi dan balita ðŸ˜
ReplyDeletenulis sudah setengah jalan dan gagal ikutan lomba itu nyesek ya 🤣🤣 me too sering banget.hihihi dengan note planer gini jadi terarah sih kita.
ReplyDeleteMiss you sista... Jadi kapan kita bikin plan jalan atau ngebolang bareng wkwkw
meski udah canggih pada pake smartphone untuk melakukan banyak hal
ReplyDeletekalau untuk planner ak adalah tim manual alias pakai buku dan tempel2 post it hihihi
Awal tahun lalu saya beli planner book tapi belum banyak diisi, saya lebih suka menulis di catatan ponsel, karena akan mudah saya lihat ketimbang harus membuka-buka buku.
ReplyDeletetipe orang seperti aku itu sangat cocok pake planner tools, karena aku pelupa. dengan adanya aplikasi ini. kekurangan ku terselesekan
ReplyDeletePlanner tool ini mengingatkan kita betapa kemampuan kita mengingat amat terbatas. Supaya lebih teratur dan rapi, perlu pakai planner tool.
ReplyDelete