Bisa menyusui dengan cinta dan kasih adalah suatu hal yang paling membahagiakan bagi seorang ibu yang baru melahirkan. Menikmati kebersamaan saat si kecil berada dalam dekapan, bersentuhan dengan kulitnya yang lembut, memberikan kebahagiaan yang tidak akan pernah tergantikan. Setiap hisapan lembut dari mulut mungil buah hati ketika menikmati ASI, rasanya bagaikan suntikan energi yang berfungsi memberi semangat untuk terus memberikan cinta kepada si bayi.
Merasakan kepuasan ketika si bayi terlelap tenang dalam keadaan kenyang setelah menyusu kepada ibundanya.
Sayangnya tidak semua ibu bisa berlama-lama menikmati masa seperti itu. Sebagian ibu yang bekerja di luar rumah, moment berharga seperti itu terpaksa ia relakan demi tugas yang menanti di luar.
Bersukurnya, di zaman sekarang ini, para ibunda tidak perlu lagi risau, karena meskipun bekerja di luar rumah dan meninggalkan bayinya di rumah seharian bersama pengasuhnya, ibunda masih tetap bisa memberikan yang terbaik bagi si buah hati. Kembalinya ibunda ke kantor bukan berarti berhenti memberikan ASI kepada anak tercinta. Ibunda tetap bisa memberikan ASI meskipun tidak secara langsung, tetapi dengan cara diperah.
Persiapan Memerah ASI
Memerah ASI bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama ibunda bisa menggunakan tangan, namuan cara ini tidak begitu efektif, dan memakan waktu.
Kedua, ibunda bisa menggunakan alat pumping. Ada yang manual, atau elektrik. Pilih yang dapat membuat Ibunda nyaman saja.
Untuk persiapan pumping, sebaiknya libatkan keluarga. Jangan melakukannya seorang diri. Terutama orang terdekatnya. Karena wanita yang sedang menyusui sangat membutuhkan dukungan semua fihak keluarga, terutama suami. Hal ini sangat berpengaruh untuk menghasilkan ASI yang berlimpah.
Siapkan Peralatan Yang Nyaman
Hal pertama yang harus ibunda lakukan adalah, siapkan peralatan tempur. Yaitu pompa ASI (jika memilih menggunakan alat pumping), beberapa botol susu, kantong penyimpanan, dan freezer pastinya.
Untuk pompa ASI Bunda harus memilih yang berkualitas, tidak berat saat digunakan, dan tidak sakit saat proses pemerasan. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin, kiranya pompa asi mana yang cocok bagi Ibunda. Cocok di kantong, cocok saat pemakaian. Atau, jika ingin lebih hemat, ibunda bisa datang ke tempat Sewa Pompa Asi. Lalu mencobanya mana yang dirasa cocok. Di zaman sekarang ini apa pun bisa menjadi mudah. Jika tidak ingin mengeluarkan biaya lebih untuk membeli alat pompa ASI, Ibunda bisa menyewa saja. Dengan menyewa tentu banyak pilihannya, sehingga lebih mudah memutuskan mana yang lebih nyaman untuk digunakan.
Perhatikan Asupan Gizi
Bagi wanita yang sedang menyusui, memperhatikan apa yang menjadi asupan makanannya wajib hukumnya. Makanan begizi sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan produksi ASI. Banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran agar ASI keluar berlimpah-ruah dan memberikan ketenangan ketika simpanan ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan dedek bayi saat di tinggal kerja di luar.
Sering Dipumping
Agar ASI lancar dan stok terus berjalan, sebaiknya ibunda rutin melakukan pumping. Banyak ibu muda yang akhirnya memilih untuk memberi tambahan susu formula untuk bayi mereka. Alasannya karena ASI yang keluar sangat sedikit. Bahkan ada yang tidak keluar sama sekali disebabkan oleh faktor tertentu. Tidak mengapa, itu semua pilihan masing-masing.
Bagi ibunda yang tetap memilih menyusui eksclusif selama 6 bulan, seperti yang kita ketahui, ASI, semakin banyak diberikan, payu dara dikosongkan, maka semakin cepat dan berlimpah produksinya, karena ASI memproduksi sesuai kebutuhan. Jadi harus sering dipumping jika sedang ngantor. Minimal 2 - 3 jam sekali, seperti waktu rata-rata bayi meminta susu.
Teruslah Bahagia
Tetaplah menjadi ibu yang paling bahagia. Jaga suasana hati, usahakan jangan sampai stress dan terlalu capek, karena kedua faktor tersebut bisa mengakibatkan ASI menjadi seret.
Semoga selalu bahagia para Ibunda!
Kondisi kestabilan hati ibu menyusui memang ikut menentukan. Bahagia atau tidak menentukan banyak tidaknya asi yang keluar. Suami dan keluarganya harus tahu juga dan mendukung sehingga bila si ibu tidak nyaman, ciptakan suasana sebaik mungkin ..
ReplyDeleteSetuju Teh. Pokoknya sumai kudu yang pali g faham yak kondisi istri.
DeleteDulu saya pake tangan . Belum paham banget tentang pompa . Lihat temen yg pake pompa ternyata bisa banyak dapetnya. Kalo manual bisa dapet 100ml sekali pompa udah bagus
ReplyDeleteJadi ingat dulu pernah alami masalah ASI yang sedikit, yah, kala melahirkan Palung saya alami banyak masalah beruntun, sakit dan stres. Saya bahkan tidak paham bagaimana cara mengeluarkan ASI yang banyak.
ReplyDeleteSekarang zamannya lebih canggih, ya. Bisa membuat banyak ibu terbantu dengan adanya tempat penyewaan pompa ASI.
point terakhir penting tuh, terus bahagia, karena ketika bahagia ada hormon yang memicu produksi ASI.. rajin pumping juga karna kalo jarang pumping ASI jadi seret juga.. happy pumping semuanya..
ReplyDeleteNah aku sepakat kalau sering dipumping ini bagus mba. Dan bisa bikin nambah ASI :)
ReplyDeleteSip mbak tipsnya. Bener ilmu banget ini pengetahuan untuk calon ibu calon istri bekal banget ini mh buat bekal rumah tangga.
ReplyDeleteterimakasih tipsnya mba ida, lumayan untuk me refresh ingatan karena udah 2 tahun ga menyusui, semoga kelak anak kedua bisa ngasi ASI eksklusif juga :)
ReplyDeleteTerima kasih infonya Mba. Meskipun saya belum menikah, tapi bisa menambah wawasan saya juga kalau nanti sudah menyusui hehe
ReplyDeleteMakasih banyaaak bun tips nyaa, jujur sih kalau punya anak nanti kayanya masih pengen kerja (walaupun sekarang nikah aja belom hahaha) jadi sekarang tau deh gimana caranya memenuhi kebutuhan asi saat kita lagi kerjaa
ReplyDeleteAku pernah banget ngerasain ASI mampet.
ReplyDeleteYang paling nyaman memang anak langsung menyusu dari Ibu. In syaa Allah ASI makin lancaaarrr...
Meskipun saya full time di rumah, tapi kadang-kadang juga ada urusan di luar dan harus ninggalin si kecil yang masih asix so punya peralatan menyusui seperti pompa ASI ini juga sangat membantu ya Mbak.
ReplyDeleteMemang yang paling mempengaruhi itu hati yang bahagia ya Mba Ida. Mau makan suplemen apapun tapi kalo mood dan hati gak senang susah banget pumping ketemu sama LDR (let down reflex).
ReplyDeleteWah, jadi ingat sibuk2 peras2 nyimpen stok ASI 2 tahun yg lalu. saat si bungsu masih ASI Eksklusif. kalau sekarang masih mengASIhi juga sih tp sekadar ngempeng aja sama saya wkwk. Berfaedah tipsnya Mbak Ida
ReplyDeleteTernyata memberi asi itu tidak mudah ya, banyak persiapannya. Aku jadi tahu lho setelah membaca ini, maklum belum punya anak
ReplyDeleteSaya setuju mbak gizi buat ibu yang memberi asi harus diperhatikan. Karena ada bbrp ibu yang ga bisa kasih asi eksklusif karena air susunya kurang. Mungkin karena asupan gizinya kurang kali ya mbak
ReplyDeleteTidak mudah untuk tetap full ASI sambil bekerja. Godaan berhentinya sangat tinggi. Belum stress di tempat kerja karena tuntutan, bos galak, lingkungan tidak kondusif, semua itu membuat sering iingin di rumah bersama anak. Jadinya, ASI cuma keluar dikit. Hiks.
ReplyDeleteMenjaga kecukupan ASI adalah menjaga kebahagiaan ibu. Selama ibu bahagia dengan dibantu support system yang baik, ASI insyaAllah cukup untuk si kecil.
ReplyDelete4 bulan pertama setelah lahiran si kembar, saya sewa pompa ASI Spectra yg tabungnya dua. Jadi, pumpingnya kiri dan kanan. Saya sangat terbantu sekali memaksimalkan asupan ASI untuk si kecil. Secara kalo beli alatnya mehong ya maaaak. Sementara saya juga gak ada rencana lagi punya anak dalam waktu sangat lama. Sayang aja kalo beli. Sewa pompa ASI solusi banget deh pokoknya.
ReplyDeleteJadi terkenang saat masa-masa mengASIhi dulu..
ReplyDeleteawal-awal dipumping, karena berlimpah, tapi anaknya bobok dan diem aja pas disodorin.
Jadinya dipumping de...
Zaman sekarang emang udah gampang ya buat ibu bekerja tetep memberi ASI buat anaknya. Apalagi sudah ada lembaga advokasi yang mendampingi kalau misalnya mau dibikinin ruang menyusui di kantor. Ygbpaling penting sih komitmen memberi ASI sama kalau bisa cari dukungan, khususnya di rumah dan kantor
ReplyDeleteMeski ibu bekerja, tetap bisa menjalani ASI eksklusif. Ga ada halangan untuk memberikan hak bayi. Tapi memerah ASI pernah mencoba awalnya kok sakit ya, jadi aku ga pernah memerah lagi.
ReplyDeleteAlhamdulillah suami saya termasuk ayah ASI, supporting system saya yang paling utama dalam hal menyusui bayi. Semoga bisa memberikan ASI ekslusif untuk anak kedua ini dan bisa bertahan sampe selesai menyusui di usia 2 tahun. Terima kasih tipsnya ya mba
ReplyDeleteAda banyak cara buat ibu bekerja tetap memberikan asi buat anaknya ya kak. Jd anak tetap mendapatkan asi eksklusif.
ReplyDelete