Hamil ketika anak masih kecil kadang bisa menjadi sebuah pukulan tersendiri bagi seorang wanita. Pada beberapa kasus, kehamilan yang belum direncanakan bisa menjadi kejutan yang menggembirakan. Tetapi pada sebagian lagi justru sebaliknya, kehamilan yang belum diinginkan dapat membuat wanita down berkepanjangan. Khususnya bagi mereka yang belum lama melahirkan anak pertamanya. Lagi seneng-senengnya mengurus anak pertama, tahu-tahu sudah terlambat menstruasi dan muncul dua garis merah saat melakukan testpack!
Kejadian inilah yang saya alami pada kehamilan anak kedua. Rasanya sungguh luar biasa, karena saya belum siap lahir batin.
Anak pertama baru berusia 17 bulan ketika saya terlambat menstruasi. Dan mendapati dua garis merah di stik testpack pagi itu. Padahal saya baru mens 3x sejak kelahiran anak pertama. Rasanya saya ingin marah ke suami. Bagaimana tidak? Anak masih terlalu kecil dan membutuhkan perhatian extra. Kami baru saja pindah dari Cikarang ke Lampung. Baru memulai merintis usaha, dagang kecil-kecilan dengan rencana besar. Tetapi bagaimana bisa menjalankan rencana besar itu, jika baru dimulai dari yang kecil saja terus terhenti? Ya, usaha terpaksa terhenti karena saya pusing hebat. Lemas dan mual-mual, mabok!
Diam-diam, saya berharap agar keguguran.
Usia kandungan memasuki 4 bulan, kami ke Surabaya. Dan di sini, banyak hal yang membuat saya semakin depresi. Dari kondisi ekonomi yang sedang berada di titik nol, sehingga apa yang saya inginkan semua harus ditahan. Tidak bisa memeriksakan kandungan karena tiada uang, sementara BPJS menunggak pembayarannya. Merasakan tidak nyamannya, tinggal dan makan menumpang di rumah mertua, hingga ke suami yang sering dipanggil mantan untuk diajak ketemuan. Membahas masalah anak, katanya. Semua itu sangat mengusik kenyamanan hati saya.
Akhirnya Berdamai
Usia kandungan memasuki 6 bulan saya mulai merasakan mudah lelah. Khususnya ketika mencuci perabot dapur, mengepel lantai, dan menjemur pakaian. Tiga pekerjaan ini membuat saya serasa kehabisan tenaga dan napas. Butuh waktu berjam-jam tiduran untuk memulihkannya kembali. Sayangnya, terkadang saya masih harus berlari lagi, untuk mengejar batita yang tiba-tiba keluar rumah mengejar kupu-kupu atau kucing. Berlarian bersama anak-anak sekitar.
Tetapi, saya juga mulai bisa menghadirkan penerimaan. Bahwa saya memang sedang hamil, dan harus menjaga bayi di dalamnya. Banyak nasehat yang saya terima agar saya tidak stress, menjaga asupan gizi, selama mengandung, karena kalau tidak, bisa berakibat tidak baik bagi si bayi. Saya pun mulai memperbaiki pikiran.
Berfikir Positif
Kepada janin saya katakan, “Kamu harus jaga dirimu sendiri ya, harus berjuang sendiri, dan kuat. Karena Bunda tidak akan memanjakanmu.”
Bukan berarti saya benar-benar tidak peduli. Saya tetap berusaha agar dia sehat. Memohon kepada Sang Maha Memiliki, agar dikaruniai rezeki buat memeriksakannya ke dokter, memohon agar dia sehat dan normal. Cerdas dengan IQ tinggi, dan tampan (tapi dia perempuan ternyata). Memohon kepada Sang Mahakaya, agar dikaruniai rezeki buat lahiran dan mencukupi segala kebutuhannya. Menanamkan kepercayaan, bahwa kehadirannya akan membawa rezeki tersendiri bagi keluarga kami.
Alhamdulillah semua Allah mudahkan. Dan kehadirannya pada 26 April 2019 lalu, telah menambah warna kebahagiaan baru bagi kami. Kasih sayang kami tidak ada bedanya dengan saat kehadiran anak pertama dulu.
Sekelumit kisah kehamilan kedua.
Alhamdulillah lancar kelahirannya ya mak. Kita tidak berencana, tapi Alloh punya rencana terhadap ketetapannya. InsyaAlloh itu yang terbaik. Selamat untuk kelahiran anak kedua, moga sehat selalu jadi anak solehah ya maak.
ReplyDeleteAlhamdulillah Mak. Meskipun via secar.
DeleteAku tiga kali juga secar mak, udah disuruh steril tapi kupikir udahlah KB dengan cara lain aja. Masih ragu soal hukum steril.
Deleteakupun kesundulan pas anak pertama masih 3 bulan. Sempet ribut hebat juga sama suami setelah melahirkan. Alhamdulillah sekarang semuanya lancar, dan kalo liat anak-anak kayanya aku malah ga akan bisa hidup deh tanpa mehadiran mereka.. huhuhu. Semangat ya Maaak, pasti dimudahkan segalanya kok sama Allah.. Aamiin..
ReplyDeleteYaa Allah, Mak. Padahal itu lebih muda lagi ya Mak. Saya udah 17 bulan aja masih kerasa belum terima waktu itu.
DeleteWhoaaa, ceritanya seruuu pake banget!
ReplyDeleteMemang banyak kejadian di hidup ini yang mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dan ridho dgn apapun takdir yg Allah tetapkan ya mba
https://bukanbocahbiasa(dot)com/
Sedikit ngedrama Mak. Betul. Kuncinyaemang kudu ikhlas.
Deleteiya harus siap mental, terutama menghadapi omongan orang sekitar.
ReplyDeleteSaya dulu anak pertama umur 3 bulan, udah hamil lagi anak kedua. Akhirnya anak pertama dan kedua selisih usianya setahun kurang seminggu. Anak pertama lahir awal sept, anak kedua lahir akhir agustus tahun berikutnya
Banyak juga temennya ya Mak. Nyesel aku Mak bersikap begini. Hikz...
DeleteI feel you mbaaa. bangettttt. Prnh ngerasain yg sama. bedanya aku hamil kedua pas anak pertama umur 4 thn. jujurnya itu krn aku ga pgn punya anak lg. makanya sempet maraaah bgt ama suami. sempet marah ama anak dlm kandungan dan sama kayak mba, aku smpt berharap keguguran :(
ReplyDeletetp skr ini, si adek udah umur 3 thn, dan malah jd anak yg paling deket ama aku. paling manja :). dan aku nyesel bangetttt prnh berfikir yg gak gak pas hamil dia :(.
Tetap naluri keibuannya yang menang ya Mbak. Semoga bahagia selalu.
Deletesamaaa mbak. kalo aku bedanya, sudah ok utk punya anak kedua tp nanti tahun depannya. namun di menjelang akhir taun malah positif. dan itu sempat bikin aku stres. Puji Tuhan bisa berdamai dan sekarang juga happy bgt dg dua anak ini
DeleteSemoga lancar, sehat, dan tetap bahagia ya, Mbaak. Stay strong pokoknyaa. Aku nggak tahu rasanya hamil nggak direncanakan tapi justru merencanakan belum hamil-hamil juga, hehe
ReplyDeleteSemoga dimudahkan semuanya ya Mak.
DeleteKelahiran anak peratama dg keduaku hanya terpaut 17 bulan. Saat hamil kedua, banyak yang menyarankan digugurkan saja (saran macam apa???). Alhamdulillah dikasih lancar semuanya. Setiap anak membawa kisahnya masing-masing. Skrg si anak udah naik kelas 6. Jadi gadis cantik, cerdas dan sangat mandiri. Bisa dibayangin kalau dulu aku nurutin kata orang.Semangat terus, Makkk!
ReplyDeletePada tega ya Mak nyuruh ngegugurin. Padahal kan sama aja ngebunuh ya.
DeleteMasih mending itu, kakaknya udah 17 bulan ketahuan hamil lagi. Ini ponakanku hamil lagi saat kakaknya masih usia 9 bulan. Jadi kadang belum paham nih si kakak, kudu digendong sama orang lain kalo minta gendong mamanya. Kayaknya cari perhatian gitu, tapi emang masih bayi sih menurut kami.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, sekarang udah lahiran kan. Semoga semua sehat-sehat ya mbak
Anakku juga masih banyak yang belum bisa dia fahami Mak. Sering menguras emosi juga jadinya.
DeleteYa Allah Bun. Aku ikut sedih denger ceritanya. Sini aku peluk ��. Semoga Allah menguatkan Bunda dan anak2 ya Bun dan melapangkan rezeki untuk keluarga kecilnya dan saya ucapkan selamat untuk kelahiran anak ke duanya. Semoga jadi anak yang sholeh ya ��.
ReplyDeleteAamiin yaa Rahmaan Rahiim, yaa Razaaqu yaaM Makasih banyak,Mak.
DeleteSehat selalu ya, Ida. Jangan lupa bahagia karena energinya bakal menular sama anak-anak. Semangat Ida :)
ReplyDeletePengen nangis baca ini Mak. Aku sering galakin anak anak.
DeletePeluk erat, Mbak. Seringkali banyak yg bilang kalau banyak anak banyak rejeki, padahal realitanya butuh effort untuk merawat dan mendidiknya.
ReplyDeleteBetul Mbak Aya. Tapi kalo sudah terjadi memang kudu menerima dan mengubah mindset agar selalu positif thinking.
DeleteSedikit masukan mbak, akan lebih baik lagi kalau janinnya diajak ngobrol untuk sama2 berjuang, bertarung, mengajak kerja sama
ReplyDeleteUdah lahir Mak.
DeleteToss kak...
ReplyDeleteAku juga hamil gak direncanakan.
Berbeda 1 bulan dengan kak Ida...
Aku hamil ketika anak pertamaku berusia 16 bulan.
Rasanya...aku kerja uda keras banget (berharap gugur juga...), tapi nyatanya...mashaAllah, bayinya kuat.
Gak pernah mabok sama sekali.
Dan ternyata memang bener, pas lahir pun, badannya bongsor kaya laki.
Gak rewelan dan mudah sekali paham bila diberi pengertian.
Sekarang usia Hana (anak keduaku) sudah 6 tahun.
Alhamdulillah...
Anaknya aktif dan selalu penuh perhatian.
**jadi mau nangis karena ingat betapa jahiliyyah nya aku waktu hamil anak kedua...
Astaghfirulloh...
Sedih ya Mak. Saya Suga nyesell banget nie, udah ngaco pas hamil dia. Semoga semua akan berjalan baik-baik saja ya Mak.
DeletePerjuangan ya Mbak...
ReplyDeleteAku jg khawatir sih kalo hamil lg terlalu dekat jaraknya gitu, kerasa bayi 1 aja aku byk ngandelin support system. Nggak KB berarti ya.
Semoga sehat2 sekeluarga ya, dimudahkan jg...
Repot banget emang Mbak. Akaknya belum bida memahami.
DeleteVirtual hug untuk mbakku.. pertam selamat ya sudah melahirkan anaknya di bulan april lalu, kedua tetap semangat ya, walaupun kehamilan tidak terencana itu.. namum pasti kehendak Allah itu lebih indah.. selamat mengasuh mbak.. Allah selalu bersama kita semua
ReplyDeleteMakasih banyak Mak. Peluk kembali.
DeleteBunda sabgat kecewa ketika hamil pertama tak terselamatkan karena sdh 4 bln gak mens gak terditeksi hamil tuh, akhirnta usia 6bulan keguguran. Hiks, hiks...
ReplyDeleteIanya menjadi anak surga Bunda.
DeleteMasyaaAllah... memang galau ya rasanya kalo anak masik kecil udah kesundulan hamil lagi. InsyaaAllah rejeki tiap anak dicukupkan yaa mbak Ida. Semoga sehat dan pintar2 semuanya...
ReplyDeleteSaudaranya saya saja sering kesundulan, anak empat kecil-kecil, tapi mereka menyambutnya dengan senang hati.
DeleteAamiin. Makasih doanya Mak.
DeleteBerpikir positif itu memang penting. Agar anak nanti lahir tidak merasa menjadi beban orang tua. atau menjadi anak yang tidak diharapkan kelahirannya.
ReplyDeleteSambut kehamilan dengan riang gembira, biar nanti anak mennjadi anak yang saleh. Menjadi pemimpin yang tangguh.
Iya Mak Say. Makasih.
DeleteSetuju mba kalau tiap anak punya rejeki masing-masing. Selamat buat kelahiran anaknya ya Mba, semoga jadi anak sholeh / sholehah dan jadi kebanggaan orang tua. ��
ReplyDeleteAamiin. Makasih Mak Say.
DeleteIts okay mak. Akupun dulu begitu. Udah pake kb padahal. Hehe. Sempet deh nangis kecewa, krn yg dikejar tuh msh banyk. Tapi Alhamdulillah bs menerima. :)
ReplyDeleteIys Mak. Alhamdulillah sekarang juga merasa menyesal udah bersikap begitu saat hamil.
Deleteaku galfok nh sama cerita kk yang sekilas ttg suami yang ketemu mantan, duhhh untung bukan aku di posisi kakak, kalau di posisi kk dah perang dunia ketiga kali heheh. Tp aku salut deh, kk sangat kuat dan sabar, mudah2an semakin bertambah rejekinya ya
ReplyDeleteSelanjutnya saya ikut suamike rumahnya jika tuh mantannya manggil lagi.
DeleteAlhamdulillah selalu dimudahkan ya mbak. Kebayang sih aku disaat anak masih kecil lalu kita sudah mengandung lagi tuh rasanya kayak gak udah-udah ya. Tapi namanya rejeki dari Allah gak boleh ditolak ya kan? Siapa tau ini jadi penambah rezeki untuk keluarga ya mbak.
ReplyDeleteAamiin. Iya Mak. Tetep harus disyukuri.
DeleteMungkin banyak suami istri yang belum menyadari, bahwa ketika melakukan hubungan seksual entah pakai pengaman maupun tidak, kemungkinan hamil itu selalu ada. Maka, kalau saya selalu saya tanamkan dalam diri ketika berhubungan, saya harus siap dengan risikonya. Meskipun sudah kami atur sedemikian hingga, tapi kalau Allah sudah berkehendak mau bagaimana lagi. Yang tidak boleh ketinggalan adalah DOA. Kalau memang belum menginginkan buah hati, doa saja sebelum berhubungan bahwa kita hanya ingin beribadah dan berbagi kasih sayang. Selanjutnya biarlah Allah yang memutuskan.
ReplyDeleteya ampun pengn peluk mba meski sekarang udah terlwati tapi masa-masa itu pasti sulit y mba, btw aku fokus sama mantan suami yg ajaki ketemuan mulu duh kok aku lgsg mendidih bacanya hahaha aku suka sebel sama yg begituan :p
ReplyDeleteuntung terlewati y mba ttp semangat
Masyallah, betapa Allah memberikan ujian masih dibatas kemampuan hambanya. Kebayang downnya, perjuangannya dan emosi saat itu, i feel you Mba.
ReplyDeleteKeadaan yang penuh perjuangan banget yah Mbak. Alhamdulillah skrg adek bayi udah keluar dan hadir di Bumi. Semoga dia kelak menjadi sosok yang juga diharapkan oleh orangtuanya,
ReplyDeleteKeep Strong, Mak
Semanngat merawat kakak sama Adek bayi ∆_∆
Mbak Ida, peluk jauh dulu ya. Mbrebes mili aku baca tulisannya Mbak.
ReplyDeleteKudoakan Mbak Ida selalu kuat dan bahagia bersama keluarga. Sehat2 juga ya. Selamat 3 bulan untuk si kecil :*
Ya Allah mba, bahagia banget bacanya.
ReplyDeleteDilema dan berusaha menerima serta berpikir positif kuncinya ya mba
makasih banyak mba Tipsnya. Aku juga sedang menunggu dapet kehamilan doakan yamba
Ini sedang terjadi jg sama temen2ku mba. Tp mereka hamil anak ke 3 semua hihihi. Pada ngga siap jd bngung jg. Krn mereka ga KB jg setelah lahiran. Semua hrs disyukurin yaaa. Semoga dedek2 dan keluarga sehat trs yaaaa.
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak, masih dikasih hadiah sama Allah karena emang Allah tahu mbak sekeluarga sanggup dititipi amanah. Sehat-sehat ya mbak dan dedeknya :)
ReplyDeleteAlhamdulillah berakhir bahagia. Semoga Allah melimpahi berkah agar anak2 tumbuh sehat, pintar dan menjadi kebanggaan orangtuanya. Aamiin.
ReplyDeleteAlhamdulillah diberikan amanah dengan cepat, lancar dan sehat. Mungkin bagi kita, kehamilan tersebut tak direncanakan, tapi pastinya sudah direncanakan dengan sangat baik oleh Sang Pemilik rencana Maha Sempurna.
ReplyDeleteSemoga bagi pasangan yang masih diberikan kesempatan utk ikhtiar dan bersabar menantikan keturunan, bisa disegerakan utk mendapatkan amanah momongan seperti Mbak Ida (khususnya bagi saya dan suami)
Aku yg belum nikah, sering dapat petuah juga dari perempuan2 yg sudah berkeluarga di sekitar aku, mbak.
ReplyDeleteJadi bisa buat bekal saat ke jenjang berikutnya
Semoga Mbak dan keluarga diberi kekuatan dalam menjaga amanah dari-Nya ya mbak
TFS yahh mbak ^_^
Waaaa, memang mixed feelings banget ya Ma
ReplyDeleteApapun ituuu Barokallaaah :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Meskipun belum mengalami dan semoga jangan dulu, tapi aku kebayang nao-nanonya kok, Mbak. Ya gimana ya, apa-apa kalau nggak direncanain kan pasti bikin terkezut. Dan efek kejut ini yang bisa jadi bikin nano-nano. Tapi apapun itu syukur alhamdulillah Mbak Ida cepat move on. Sehingga lebih siap menghadapi kenyataan. Sehat-sehat ya, Mbak.
ReplyDeleteKehamilan bunda hanya istirahat 6 bulan doank. Diluar si kecil umurnya 8 bulan eee...yg di dlm udah 6 bulan. Hati bunda seneng banget karena berasa bunda ini iubur, hehe...Allah memberikan anugerah buat bunda, dijala in aja dan dan dipeli aemaksimal mungkin.
ReplyDeleteBerpikir positif itu pasti.., yakin bahwa bisa menjalaninya dengan baik.
ReplyDeleteKalo dibawa sedih..baper..saat hamil, takut efek gak bagus buat psikologis anak kelak.., jadi itu adalah rejeki harus siap diterima...
Alhamdulilah ya mba lancar dan sebaiknya memang tetap berada di circle support system gausah dibawa baper
ReplyDeleteJadi inget waktu aku kesundulan anak bontot. Kupikir udah cukup lah yaa 3 amanah titipan Allah ini .
ReplyDeleteKayaknya hidupku udah kayak roller coaster. Kupikir apa maksud Allah memberikan 1 titipan lagi, dan aku makan nanas minum kopi super keras dan lainnya.
Udah mau beli obat penggugur kandungan untung ketahuan ibuku. Dimarahin abis.
Sekarang .... Masya Allah, si bontot adalah penghibur hati kami semua. Hiks hiks... Hapalan Alquran juga paling oke, bacaan paling merdu di keluarga. Subhanallah...
Peluuuuk Ida, semua yang Allah berikan pasti yang terbaik .. amiiin.. terimakasiiiiih udah berbagi
Alhamdulillah mba..aku blm pernah mengalamm dan nggak berharap juga ( soalnya anakku sudah 2 mba), tapi klo lahirannya deketan gitu ada hikmahnya juga kok mba. Kesel, capeknya sekalian. Nanti beberapa tahun ke depan, udah bisa santai2 lagi..
ReplyDeleteSelamat atas kelahiran anak keduanya Mba, semoga sehat2 semua ya dan dilancarkan rejeki biar makin happy :)
ReplyDeleteSelamat atas kelahirannya bayinya
ReplyDeleteHamil itu emang gado2. Tapi yang paling penting adalah kesiapan. Kalau yang tak terencana, mau gak mau harus ikhlas supaya kesemuanya sehat
Alhamdulilah si Adek sehat ya Bunda semoga menjadi anak yang sholeh. ALhamdulillah rezeki ya Bunda, barakallah
ReplyDeleteSelamat untuk kelahiran putri keduanya ya Mbak. Semoga Mbak sekeluarga selalu sehat, lancar rejeki dan bahagia selalu ya....
ReplyDeleteMirip dengan aku banget nih, Mbak. Si Kakak baru umur 15 bulan, aku dah telat menstruasi lagi hehehe. Tapi setelah mereka remaja begini aku malah bersyukur jarak mereka dekat, repotnya sekalian, kaka dan adik gak kesepian karena selalu berdua, dan aku juga jadi punya sahabat remaja sekarang sekaligus dua hehehe
ReplyDeleteWah aku pun mengalami ini. hehe.. ya disyukuri aja.. dijalani.. Alhmdulillah sekarang udah gede2.. .
ReplyDeleteAlhamdulillah rejeki memang tidak bisa diduga, kitq berencana Allah menentukannya ya Mak
ReplyDeleteSaya saja dari anak pertama ke kedua 4 tahun ga pakai kontrasepsi baru jadi
Semoga kedua putri dan Ayah Bundanya sehat selalu ya
Semangat ya mbak.intinya pada komunikasi dengan suami. Apapaun yang dijalani, semoga saling menguatkan
ReplyDeleteBeberapa teman dekatku mengalami hal serupa mba, hamil anak kedua tak direncanakan. Tapi shock nya cuma sebentar kan ya, kalau anaknya sudah lahir insyaallah semua jadi senang.
ReplyDeleteTetap semangat dan kuat ya mba menghadapi kehidupan selanjutnya. Semoga anak-anak menjadi penyejuk hati dan mendatangkan rezekinya masing-masing. Aamiin
Mbaaaak, alhamdulillah Allah kuatkan di tengah cobaan sana-sini. Semoga duo krucil kompak dan tumbuh sehat yaa. Kalau inget capeknya ngurus anak, temanku berkata bahwa itu enggak lama. Setelah anak SD bakal kangen masa-masa rempong. Ga tau ya bener apa ga, hehehe
ReplyDeleteku bacanya speechless, paham banget bagaimana rasanya belum siap hamil.
ReplyDeleteSemoga selalu sabar mengasuh anak-anak ya.
Wah, jadi keingetan sama pengalaman pribadi. Aku 2 kali nih hamil tak terencana. Saat hamil anak kedua dan anak keempat. Yang bikin takut dan parno itu keluarga. Padahal cuma asumsi aja. Saat udah dibicarakan, gak masalah sebenarnya. Akhirnya sih, enjoy dan seperti hamil yang lainnya.
ReplyDeletePasti kaget and repot bgt ya itu mba, belum siap hamil anak kedua, eh trus hamil lagi.
ReplyDeleteTerkadang kita berpikir kok ya Tuhan kok malah kasih kita rejeki di saat kita belum siap? Tapi sekali lagi, Tuhan selalu punya rencana yg indah. Segala sesuatunya sudah ditetapkan olehNya.
Alhamdulillah sudah lahir dengan sehat walafiat ya
Pengalamannya sangat berharga sekali ya kak untuk pribadi, sekaligus buat para pembaca blog ini
ReplyDeleteApa yang direncanakan terkadang tidak sesuai ekspektasi dan kemudian apa yang tidak direncanakan malah memberikan berkah yang besar, termasuk lahirnya bayi dalam kehidupan rumah tangga
ReplyDeleteSaya lagi mengalami bak, anak saya yang kedua 18 bulan selalu sakit2an, tahun ini udah 3 kali rawat inap di RS. bulan ini saya belum Haid, bayi saya yang 18 bulan lagi dirawat saya minta kepaksu untuk beli tes pack. dunia serasa runtuh. Sempet berdo'a untuk keguguran. Lagi mencoba berdamai dengan keadaan untuk menerima kenyataan. Tak ada rencana untuk nambah lagi momongan yang pertama usia 6 tahun.yang kedua 18 bulan dan sekarang telat 3 minggu
ReplyDeletePeluuuuk. Yang semangat ya Kak, Allah pasti akan menjaga kalian.
Delete