Ramadhan dua tahun lalu, adalah kesempatan pertama saya, menginjakkan kaki di Surabaya. Menikmati Ramadhan bersama keluarga suami. Menikmati suasana segar di perbatasan kota Gresik. Terkadang berkesempatan membantu mertua memasak untuk berbuka puasa, tetapi lebih sering jalan-jalan, atau duduk duduk di atas jembatan perbatasan. Memandangi ikan bermoncong panjang mengapung di atas air keruh yang mengalir pelan. Dan begitu jelang maghrib, kami pulang. Menemukan makanan terhidang sempurna di atas meja. Lengkap dengan minuman manis yang hangat. Hehe... type menantu yang tak patut dicontoh ini mah.
Suatu maghrib jelang berbuka puasa, ibu mertua saya menyuguhkan dua gelas minuman berwarna kuning cerah. Dari baunya, saya seperti mengenali (walau bagaimana, saya adalah anak desa yang pernah bergelut dengan urusan dapur sewaktu masih kecil), jadi saya mengenali itu bau apa. Tetapi otak saya begitu lemah untuk sekadar mengingati, itu apa. Yang jelas, baunya sangat familiar bagi saya. Dan begitu saya cicipi, ternyata rasanya enak namun asing di lidah saya. Ada bau bau jamu. Tetapi ingatan saya masih belum ngumpul juga. Sehingga tetap belum ngeh itu apa.
Santai ditemani Herbadrink Sari Temulawak |
"Di tempatmu ada ta, minuman kayak gini?" Ibu mertua mendekati seraya bertanya.
"Saya baru kali ini meminumnya." Sahut saya.
"Ini temulawak." Suami menimpali.
Ahai... Barulah saya menemukan! Sewaktu saya kecil dulu, di kebun rumah orang tua saya ditumbuhi pohon temu lawak hampir di semua sudut. Temu lawak ketika itu sangat mudah ditemukan. Saya sering kesulitan membedakan, antara temulawak dan jahe jika masih sama-sama belum mengelupas kulit arinya. Tetapi saya tidak pernah tahu, jika temu lawak bisa menjadi minuman yang begitu nikmat. Di kampung saya temulawak jarang dimanfaatkan. Hampir setiap kebun ditumbuhi pohon-pohon ini, dan lebih sering kebuang begitu saja. Duh sayangnya... Nyanyi dulu ah, "andai kutahu..." *Intonasi lagunya Ungu, "Andai Kutahu".
Suami pulang kerja, minum Sari Temulawak |
"Bagaimana ibu membuatnya?" Akhirnya kami menikmati buka puasa sambil berbicara tentang pengolahan temulawak hingga menjadi minuman. Juga beberapa khasiat yang diketahui ibu mertua saya, di antaranya bagus untuk ASI. Sejak itu saya menyukai minuman temulawak. Dan sering membuatnya sendiri. Eit... Itu dulu ya, sewaktu saya belum memiliki bayi. Setelah memiliki bayi saya tidak pernah mengolah lagi. Kecuali merebus bahan akhir saja. Hehe... Punya bayi gitu loh. Repooot Cyiiin...
Beruntung sekarang hidup ibu rumah tangga banyak dimudahkan oleh perusahaan-perusahaan yang siap melayani dengan produk-produk mereka. Di antaranya, PT. Konimex, yang telah mengeluarkan produk Herbadrink Sari Temulawak, sehingga orang tersibuk sekalipun, tetap bisa dengan mudah menyiapkan minuman temulawak sesuai selera. Herbadrink Sari Temulawak bisa dinikmati dingin, maupun hangat. Rasanya sama-sama enak. Kalau saya lebih suka yang dingin. Rasanya maknyesss dan langsung menenangkan. Segarnya sehat di hati, sehat di dompet. :D
Eeeh ini sungguhan loh... Harganya murah meriah. Cek sendiri deh. Saya beli langsung dua dus, karena suami saya juga mau minuman satu ini. Minuman segar yang terbuat dari bahan alami. Berkhasiat untuk menambah nafsu makan, dan membantu memelihara kesehatan hati. Aiiihhh pantesan saya sebentar sebentar pingin makaaan mulu. Dan makannya juga buanyak. Hihi...
Beruntung badan saya bukan type yang mudah endut oleh makanan. Seberapa pun banyaknya camilan saya konsumsi, badan saya tetap langsing dan menawan. *Upz... :D
Dengan adanya Herbadrink Sari Temulawak, aktivitas membuat minuman saya pun jadi lebih ringkas. Cukup sobek satu sachet, seduh dengan air matang, jadi deh satu gelas. Tinggal ditambah es atau dinikmati hangat. Sehingga waktu saya tidak banyak tersita hanya untuk mengolah bahan minuman seperti sebelumnya. Saya bisa lebih cepat mengerjakan tugas-tugas lain. Seperti memandikan anak, masak, nyuci, beberes rumah, dan ngeblog. Tentu saja sambil sruput-sruput minuman Sari Temulawak. Daaan... Hati sehat, hati senang... :D
Ida Raihan
Cikarang, Sabtu, 20 Mei 2017 (16:20)
aku juga minum mba lebih suka pake air dingin segeerrr 😍
ReplyDeleteYupz! Ida juga lebih suka dingin. Apalagi pas cuaca puanas gini. Minum dingin jadi segerrr.
DeleteBener nih mba. Minumnya sehat dan jadi segar pula ya mba
ReplyDeleteYupz! Sebelum ada produk ini saya suka bikin sendiri. Motongin temulawak tipis tipis, ngejemur, dan merebusnya. Hew... Ribet. Alhamdulillah sekarang dimudahkan.
DeleteSaya belum pernah nyoba minuman ini, setelah baca ulasannya saya jadi tertarik untuk mencoba.
ReplyDeleteHayuk dicobain. Saya lebih suka yang dingin.
DeleteMinum pakai air dingin memang lebih seger dan nikmat ya mbak, aku sering juga. :)
ReplyDeleteHu'um. Apalagi cuaca seperti sekarang ini. Puanase poll.
DeleteWaw banyak juga yg ngulas temulawak inu, gw juga rajin minum beberapa waktu yg lalu bisa nurunin nilai sgpot gw beberapa waktu yg lalu
ReplyDeleteIya Mbak. Banyak yang suka sepertinya.
Deletewaa lagi ngetren yaa si herbadrink ini sama aku juga banyak baca tentang ini
ReplyDeleteProduk baru langsung berhasil memikat.
Deleteaku blm nyoba mbak.. pengen ih :) btw, mb Ida Raihan, aku seneng banget loh nemu blog mu mbakkk, berasa reunian jaman antologi dulu, haha
ReplyDeleteCobain deh Mbak. Aku nyeduhnya biasa kalo suami rehat dari kerjanya, atau sepulang kerja. Jadi dinikmati bersama gitu.
DeleteIya ya Mak. Dulu rasanya seneeeng banget. Ampek bikin group di messenger ya Mak. Sekarang sudah pada sukses sepertinya rombongan kita itu. Hihi...
sari temulawak emang menyehatkan tubuh deh
ReplyDeleteIya Mas. Capek capek di badan juga ilang setelah konsumsi sari temulawak.
DeleteSebenernya temulawak itu lebih baik diminum dengan air hangat atau dingin ya mbak Ida? hehee aku soalnya jarang minum2 ginian...buat kesehatan wanita bagus nih ternyata banyak manfaatnya, tq infonya ya.
ReplyDeleteKalo orang jaman dulu mah minumnya selalu dengan air hangat Mbak. Kalo lebih baik mana, Ida belum tau. Soalnya pake es jga seger. Hehe...
Delete